Tuesday, March 4, 2008

awas status quo

lihatlah...
si gondrong berwajah sangar
paling-aling hanya untuk menakuti para yunior
atau nongkrong di kampus menebar mesum dan menjagal perawan
paling-paling juga heroiknya pada tawuran membinatang lupa jiwa satria
paling-paling pandai menjilati iklan-iklan rokok,
menggerbongi agen kapitalis berjingkrak ironi melumeri ruang-ruang histeria menjadi paradoks
si gondrong yang enggan menatapi kanvas-kanvas usang berkibar di seantero negeri yang bergidik merana di tepian sejarah
semesta pikirnya mempat dikerubungi rumusan akademik ini itu demi menterengnya IPK dan determinisme cita-cita
nasib si gondrong yang ditilangi logika falus pendidikan sampah
menjadi bingkai-bingkai rutinitas mengerangkengi beratus-beribu civitas akademia dalam selubung akrobasi prosedural dan kurikulum pasar
si gondrong tetap rajin kuliah
si bukan gondrong pula tak kalah
semuanya, mahasiswa-mahasiwi berselancar mendulangi ekstase profan ulang-aliknya
terbayang ada roda gila mengobrak-abrik dalam juntrungan laku massal mengejar papas kang detak detik
lihatlah...
mereka lupa dan dibuat lupa oleh sekolah, oleh kampus
mereka telah menjadi pembelajar yang tuli dan buta hakikat jiwanya
buta akan ketidak adilan
tuli akan kebohongan