Tuesday, March 17, 2009

pulang

diantara yang hendak pulang
kakiku mengayun pelan menatih bumi
melangkah aku inginkan pulang
menjumpa Dia yang selalu aku cemarkan nama-Nya
sisa harapan kukumpulkan di tepi kali keabadian
mengharap ampunan dan secuil maaf-Nya

tiap saat kudengar bait-bait purba
menggurindam tentang peluh langkah peradaban
berlapis generasi mengurai tembang
tentang peradaban yang memoles duka,
mewarnai dendam dan mengobrak-abrik alam yang turut tersayat
sampai pada kulminasi genting deklarasi ketiadaan jalan pulang
nihilisme bagi eksistensi yang tengah menjadi

dendam tercabik di paruh waktu
lalu jalan pulang tinggal bualan
dari manusia separuh mesin
yang lupa pada panggilan cinta

oh...