Wednesday, May 27, 2009

tanah pusaka

maluku tanah pusaka
tanah bersejarah yang terlupakan
jazirah al-Mulk
mewangi rempah cengkeh pala
sebelum perambok eropa berdatangan
malapetaka kapitalisme datang
berabad-abad terjajah
di bawah hunusan pedang
moncong meriam
dan ancaman ekspansi misionaris salib
kapitalisme dagang telah hanyut
kini neo-kapitalisme memainkan harga
lewat angka-angka ajaib di bursa uang
sampai cengkeh pala tak punya harapan

Monday, May 18, 2009

mahasiswa dan polisi

mahasiswa punya idealisme
polisi punya represifme
mahasiswa digerakkan oleh ide
polisi digerakkan lewat komando
mahasiswa kurus, makan untuk akal pikiran
polisi gemuk, makan untuk berotot
mahasiswa bergerak tanpa digaji
polisi dibayar pakai uang rakyat
mahasiswa punya kebebasan
polisi adalah robot
mahasiswa punya eros
polisi punya thanatos
mahasiswa pembela rakyat
polisi pembela penguasa
mahasiswa bersenjata kata
polisi punya senapan
mahasiswa melawan penindasan
polisi melawan kebenaran
mahasiswa bersama rakyat
polisi penembak rakyat
mahasiswa agen perubahan
polisi agen status quo
(Tamalanrea, 8 Mei 2009)

waktu

waktu begitu cepat berlalu
kian detik mendetik
hari berganti
pagi ke malam dan malam berganti pagi
poros kehidupan berputar cepat
apa yang sudah aku perbuat?
tak disadari usia menanjak tua
masa kematian mendekat jua
sementara karya kehambaan belumlah ada
waktu berbirit dipandu belaian takdirnya
titah khalifatullah masih dieja
mungkinkah jiwa yang dikalungi nafsu mampu membalik haluan?
jalan lempang di jalur sunyi
melepas jerat melompati jurang kegelapan
mengharap untuk secercah cahaya
bagi terang jalan kembali
waktu yang amat sakral
takkan boleh lepas pabila karya cinta belum terpahat
memasrah untuk keabadian

Pilihan

beberapa pilihan di depan mata
membingungkan hasrat yang tergulung dilema
aku bukan pemilih yang piawai memainkan telunjuk dan eksekusi kata
hingga beberapa masa kubiarkan mengambang
tak punya simpul kepastian
pilihan tentang baris-baris nama yang kulukis pada kecipak air
wajah-wajah pribumi yang terpacak menjadi kenangan
harap tak pasti kuumbar di tapak waktu
demi sebuah pilihan yang merisaukan seluruh dunia
ingin aku teriak bersama gemuruh hutan pinus
siang ini...

Konflik

konflik adalah kenyataan hidup
karena pluralitas sifat kemanusiaan
menjadi kodrat dari Yang Kuasa
kehendak manusia dan pilihan bebas
hidup menjadi arena bertarung
sementara manusia berperang dalam oposisi nilai
demi apakah gejolak membara tersulut di bumi?
manis dan pahit dua sisi ketegangan
hendak menuai kuasa dalam keributan masa
sumpah kutukan alam keronta
menyimpan bukti-bukti kebengisan manusia
darah dan air mata mengisi lekuk bumi
meniris membasahi puing-puing peradaban
senjata dibikin untuk memusnahkan saudara
cinta menjadi barang pajangan pencari laba
manusia melupakan cinta yang menjadi nafas dunia
istana-istana kekuasaan terbenam dalam lumpur formalisme
yang menggadaikan hakikat cinta bagi keping-keping kenikmatan hawa nafsu
kaum-kaum lemah yang mewarisi cinta menjadi korban pengemban leviathan
mereka tersedak di kolam pemusnahan
(9Mei 2009)

Masa depan

Masa depan manakah yang hendak dinikmati?
jikalau batas-batas kenikmatan telah musnah oleh mesin hasrat di dalam badan
masa depan dicandra dengan segenap daya kehidupan
padahal ia selalu tak seindah harapan
masa depan tak bedanya masa kini
penuh kecemasan dan huru-hara
ia bukanlah istana megah dengan taman indah penuh bunga
ialah teka-teki kuburan dan hawa nafsu
sebuah bingkai dari pergulatan yang tanpa nama dan tanpa sinar terang
berkjengkal-jengkal masa telah lewat
masa lalu terkubur di tanah berjejak
jejak yang menandakan kemajuan setiap safari eksistensi
retak-retak bumi adalah prasasti
bahwa langkah-langkah telah lama menatih masa
sampai pendulum waktu berhenti mengutub
masa depan tak sekedar proyeksi mimpi mengenal dunia
(9 Mei 2009)

Menulis

malam ini pikiranku tersundut masalah
karena daya pikirku jebol lumeran beban hidup
bersengkarut dalam batok kepala mencari muara
aku menulis sekedar memijit sulur-sulur saraf yang nyaris beku
menulis untuk relaksasi

(8 Mei 2009)

Mahasiswa

suara mahasiswa berkobar sepanjang masa
kirimkan mimpi buruk bagi penguasa tiran
siara yang diredam dengan pentungan
suara yang takkan surut oleh brutalitas aparat bersenjata
mahasiswa pejuang nilai kebenaran dan keadilan
tak pernah puas dengan tatanan timpang
melawan adalah perbuatan sejarah
untuk kibarkan panji Tuhan Yang Maha Benar