Thursday, August 21, 2008

ternyata bapakku koruptor

memang enak jadi anak pejabat
segalanya langsung terpenuhi
mau mobil, dibelikan
mau motor, apalagi
tinggal wajah ini kumanjakan di depan mami-papi
langsung dibelikan
seluruh hasratku terladeni
sampai-sampai banyak perempuan telah kuganti satu-satu
akulah play boy

memang nikmat punya status anak orang tajir
segalanya tinggal duit yang bicara
tak perlu repot-repot mengasah akal dan kecerdasan
sebab untuk apa semua itu kalau nikmatnya dunia telah kulahap satu-satu
dunia ini telah kubuat tiarap di bawah terkaman hasrat yang tak pernah puas
akulah penikmat sejati

namun,
baru kusadari
bahwa sepasukan serigala ganas kini hendak melumatkan tubuh dan mencabik-cabik harga diri keluargaku
mereka datang dari segenap penjuru dunia mengabarkan desas-desus yang mematikan denyut nadi dan meremukkan tulang-tulang rusuk kami
segala media membius warta dengan lajur-lajur aksara yang amat pahit
manisnya madu yang telah terbiasa kami cicipi berganti sembilu dari comberan dosa

bahwa gedung-gedung keangkuhan dan istana kemewahan yang kami jadikan ukuran bagi diri kami kini telah roboh dan musnah terbakar oleh suara-suara karma dari kerajaan gaib
segala yang istimewa di mata kami kini hanyalah khayalan palsu bagai gunungan sampah yang mengonggok tinggi, lalu bau busuknya menyebar kemana-mana

dulu aku tak sadar
bahwa tubuhku yang gagah modis berotot dan selalu tampil bergaya stylish sampai yang serba mahal-mahal ini
ternyata hanyalah perkamen busuk yang dilumeri dengan noda-noda dari perasan keringat kaum marjinal di mana-mana
aku tak mengerti kalau aku dan segala prestise yang kutenteng kemana-mana hanyalah jerit duka bagi jutaan kaum papa yang dirampas hak-hak perutnya
pikiranku telah kelabu dirasuki berjuta rasa tak puas yang membuat aku melacurkan hatiku untuk menginjak-injak kepala yang tengadah berharap hari-harinya tak memerih sebab rasa lapar yang perih

kini kami hanyalah kata-kata yang penuh aib di setiap surat kabar yang terbit hari ini
karena bapakku seorang koruptor