Sunday, January 4, 2009

tragedi kampus merah

di jalanan depan kampus merah mereka berjejer
pukul sebelas jelang tengah hari di bawah siraman hujan
berpuluh mahasiswa membentuk simpul lengan
kiri kanan mengait-ngait siku
siap menantang siapa saja yang akan mengganggu ritus ini
ritus yang sudah tua dari nenek moyang pergerakan masa silam
anak-anak muda dari kampus yang sedang berhelat ujian akhir semester harus turun ke jalan
meneriakkan ketidakadilan, mengutuki kezaliman,
menendangi bokong rezim negara yang telah menjadi boneka modal
barisan itu berjejer di belokan depan pintu kampus
mereka mengamputasi kesibukan hari itu,
memberi isyarat darurat buat warga pemakai jalan
bahwa hari itu dunia tengah dibelokkan ke dalam mulut naga yang ternganga lapar
alamat celaka bagi rakyat marjinal di bumi kaya tapi miskin ini
indonesia tanah air para pemodal
langit hitam pekat seolah turut menangisi ironi dunia
ia mencurahkan duka pilunya sekuat hati karena jutaan umat yang telah diberi khianat
tak kuasa menatapnya dari atas sana, sebuah negeri dengan berlapis-lapis kisah pilu manusia
lalu jarum jam mendetak cepat...
waktu berlari terbirit-birit dikejar harapan-harapan ratusan mahasiswa
yang tak sabar menunggu pertarungan yang menggemaskan
megafon meraung-raung...
teriakan-teriakan berkobar
membakar semangat para laskar rakyat
yang hanya 'memanggul' pena
lahar panas berkecamuk di balik kaos oblong dan kemeja,
dingin pun urung berkemul lama-lama
satu dua jam menunggu...
dan yang dinantikan pun tiba
segerombolan pembunuh yang mengenakan seragam coklat tahi kuda
alat negara yang bahkan pakaian dalamnya pun dibelikan dari keringat rakyat ini menyerbu kampus rupanya hendak membunuh anak-anak muda yang bersemangat itu
seperti mau menumpas para kriminal narkotika dan teroris saja
pentungan penangkis batu di depan lalu senjata terpacak di pinggang, tak lupa intel-intel berbadan gempal rambut gondrong mengirimi teror di barisan samping
semuanya menyerang...
baik polisi baik intel menyerbu ke dalam kampus seperti gerombolan iblis yang tiba-tiba lupa aturan
kampus dikira sarang penyamun
bentrokan pun terjadi
kejar-kejaran
batu beterbangan
lalu...
pasukan berseragam tahi kuda itu semakin mendekati rektorat
mahasiswa yang tak bersenjata bedil dan revolver itu hanya bisa bertahan dan terus mundur
polisi mendesak masuk terus merangsek dengan semangat alat kekuasaan
tiba-tiba...
kebiadaban pun terjadi
mahasiswa yang terjebak kerumunan saat mundur ditangkapi dan dianiaya
mereka dipukuli, diinjak, diseret, sampai babak belur
lalu ditawan seperti gembong perompak di lautan tanduk afrika
sungguh pilu ...
alat negara alat kekuasaan alat penindasan alat kebiadaban...
sebuah pembodohan serius yang terbit lewat Undang-undang Badan Hukum Pendidikan
dikawal oleh alat-alat ini seperti marsose kompeni mengawal kebijakan kultuurstelsel di jaman kala moyang-moyang kita diperas habis-habisan oleh penjajah eropa
penindasan secara sistemik oleh negara atas rakyat yang tak berdaya lagi
berulang-ulang kali lakon drama ini mementas di alun-alun negeri
negeri yang tiang-tiang rumahnya bahkan telah lapuk akibat lignin-lignin mengkilapnya telah dikeruk habis oleh serangga-serangga tengik yang sayap dan siripnya mampu mengantarkannya melintasi negara dan benua sebagai agen transnasional dan multinasional corporations
agen kapitalis dunia
pemerintah tak bedanya nyonya genit yang doyan mencari selingkuhan para pemodal buncit
ia bermain cinta di luar sana
sementara di dalam, seolah-olah sebagai lembaga yang paling terhormat di negeri ini
akal sehat dan logika sadar sudah tak bisa menolak arti perlawanan mahasiswa
bahwa bahasa mahasiswa dan perlawanan rakyat yang selalu terbungkam oleh alat kekuasaan, alat mati, alat teror, alat peot, alat bonyok itu sudah takkan bisa lagi terbendungi
ingat..!!!
kebenaran akan selalu menang...
sementara ketidakadilan dan kezaliman harus tekuk di bawah hentakan semangat juang kaum tertindas
rakyat harus menang...
kemenangan yang bukan seperti jargon-jargon palsu para caleg pemilu itu

hari itu...
17 Desember 2008
hari ketika pendidikan Indonesia telah sekarat
digorok dengan pedang damocles yang bermata dua
rezim SBY-JK

hidup mahasiswa...!