Wednesday, May 23, 2007

narsis

aku mendapatkan diri ini banyak dipuji
sahabat dekatku kini
bibirnya memagut cuapan puji
menyentak sekepul ketaksadaran rampai indah yang kumiliki
ia puji aku cantik
ia bilang lapik mata ini indah
ia akui lekuk tubuhku seksi
ia kagumi pualam leherku
ternyata bibir mungil pas dengan paras lembutku
sahabatku bertambah satu-satu
sahabat cermin yang paling setia
di dinding kamar,
di sisip dompet,
di tentengan tas,
di spion mobil
di pintu kantor
di keteduhan air
di mana-mana
aku dibilang cantik
aku yakin itu
tapi...
tapi aku tidak puas
kecantikanku ikut terhuyung
turut tarian semesta dalam gerak
karena hidup niscaya gerak
dan gerak niscaya berubah
kecantikan menjadi kisah klasik kaum hawa
semata, selalu, selamanya
laksana pohon yang menumbuh dari benih
mengakar lalu mengekar merobek petala langit
meninju kepulan awan dalam gerak
kecantikan jadi kisah menambat
epos cantik mula menambat kisah
kala senja memudarkan warna
epos cantik susul mengulang tarian warna yang sama
cantik bertukar kerut
berguling layu
lembayung warna indah mejadi kisahku
kini dan sore

0 comments: