Friday, February 27, 2009

Ragu

aku selalu ragu
ragu ini menggiring pada jurang
jurang yang menganga siap melahap
para peragu seperti aku
yang punya sikap tak kukuh

aku menjadi peragu
rupanya bukan karena
hendak menjadi Descartes
namun aku meragu
sebab aku tak sekokoh prinsip dalam ide

aku telah meragu
keraguan mendongkrak aku
dari kenyamanan semu
berpelanting tak tentu
sampai aku remuk

aku yang meragu
di saat ubun-ubun di bawah terik
menerawang mencari titik
yang sampai kini tak ku petik
luka budi tak bertepi

7 comments:

Anonymous said...

ragu ragu ... manusiawi khan ? tapi kalau terus menerus susah juga ya. Aku juga kadang-kadang ragu-ragu dalam memutuskan sesuatu, biasanya aku minta pendapat belahan jiwaku ttg ragu-raguku itu, tapi keputusan tetap ada dipundakku, jadi siapa yg bisa menghilangkan ragu-ragu ? ya diri kita sendiri ^_^

btw, makasih ya dah mampir di blogku, tulisanmu di atas sungguh puitis, sulit buatku menulis puisi sarat makna kayak di atas

Anonymous said...

Memang terkadang kita pun suka ke ragu an. Apa lagi buat nentuin dua pilihan yang semua nya kita sukai, namun dalam hati kecil kita pasti selalu ada satu pilihan yang memang harus kita tentukan. .

ira said...

Ragu...tanyakan hal itu pd nuranimu, krna DIA bicara di sana.

Anonymous said...

Benar banget apa katanya mbak Elly, wajarlah karena kita ini hanya manusia biasa yang tidak akan pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya...
Salam kenal dari blogger Jatim.

RC said...

keraguanmu membentuk dirimu

RC said...

sekarang sumber air su dekat
beta...............

sy tidak mengerti mngapa kau mnulis tentang ini semua...

RC said...

sekarang sumber air su dekat
beta...............

sy tidak mengerti mngapa kau mnulis tentang ini semua...