dendam merubungi dada
pikiran waras enyah di ketiak
parang berbicara
saudara membunuh saudara
teror merajalela
maningkamu tutup buku
senjata menderum
Pelauw dan Kailolo perang lagi
bara luka kini tergorek
dendam satu dibalas dendam lain
bageti meledak, kelewang bersambut
muslim-muslim meregang nyawa
amarah beranak pinak
barisan korban telah mengiris sejarah
kini negeri-negeri itu masih berperang
mengubur kemanusiaan menanam kesumat
kabar buruk menubruk sukma
merobek-robek titah kasih sayang
negeriku dan negeri saudaraku
tenggelam di kawah permusuhan
Sunday, January 25, 2009
duka negeriku, dukakah maluku?
Posted by
Rus'an Latuconsina
at
5:04 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment