Wednesday, August 13, 2008

Fasisme Topeng

Aku bertanya pada seorang kawan
tentang hakikat Tuhan pada wujud-wujud hamba yang serba jamak

di manakah adil itu terpahat dalam pigura ilahi di kanvas pergolakan insani
ketika semangat kultur rasisme mengendap di permukaan topeng modernitas

di manakah cawan keadilan itu jika cairan pluralitas itu terpaksa didisiplinkan
melalui terali monisme kultural yang menyerempet lewat kanal erotisme simulasi dan sihir representasi dari kotak televisi

aku heran melihat kenyataan yang serba seragam
sebuah paradoks sedang dipajang dari dapur-dapur identitas yang fobia keunikan

aku heran, aku ngeri
entah apa yang akan tercerapi nanti oleh bocah-bocah negeri ini yang lahir di tengah kaplingan fasisme budaya di negeri ini

0 comments: