Aku bertanya pada seorang kawan
tentang hakikat Tuhan pada wujud-wujud hamba yang serba jamak
di manakah adil itu terpahat dalam pigura ilahi di kanvas pergolakan insani
ketika semangat kultur rasisme mengendap di permukaan topeng modernitas
di manakah cawan keadilan itu jika cairan pluralitas itu terpaksa didisiplinkan
melalui terali monisme kultural yang menyerempet lewat kanal erotisme simulasi dan sihir representasi dari kotak televisi
aku heran melihat kenyataan yang serba seragam
sebuah paradoks sedang dipajang dari dapur-dapur identitas yang fobia keunikan
aku heran, aku ngeri
entah apa yang akan tercerapi nanti oleh bocah-bocah negeri ini yang lahir di tengah kaplingan fasisme budaya di negeri ini
Wednesday, August 13, 2008
Fasisme Topeng
Posted by
Rus'an Latuconsina
at
3:20 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment